Minggu, 22 Januari 2017

BISNIS INTERNASIONAL

FEBY FITRIANI
22216765
IT-022234
Penulisan ini dibuat dengan tujuan agar pembaca mampu mengidentifikasi macam-macam bentuk badan usaha dan implementasi pada setiap badan usaha yang akan dipilih berdasarkan kondisi tertentu. Penulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Pengantar Bisnis (softskill). Materi yang akan dibahas dalam penulisan ini berisi tentang Bisnis Internasional . Dengan adanya penulisan ini diharapkan para pembaca dapat mengidentifikasi strategi bisnis yang digunakan dalam bisnis internasional. Metode penulisan yang dibuat adalah dengan melakukan tinjauan dari berbagai macam web, serta dengan menggunakan buku-buku lengkap dari sumber yang terpercaya.


BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain.

          1.    Hakikat Bisnis Internsional
Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain atau individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :

           a.     Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner dagangnya.
Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut sering disebut sebagai “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA, dan begitupun keadaan sebaliknya dapat dikatakan mengalami PENGURANGAN DEVISA NEGARA.

b. Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Busines) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor.

Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang dapat pula berupa jasa. Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain : 
- Licencing
 - Franchising
- Management Contracting
 - Marketing in Home Country by Host Country
- Joint Venturing
- Multinational Coporation (MNC)

Semua bentuk transaksi internasional tersebut diatas akan memerlukan transaksi pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home Country harus membayar sedangkan pengirim atau Host Country akan memperoleh pembayaran fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dianggap sama saja, akan tetapi melalu penjelasan diatas dapat dilihat ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasional dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.

         2.    Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
Beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa :
       1.     Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara Negara- negara yang lain.
b. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara Negara-negara yang lain
c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya

· Keunggulan Absolute (Absolute Advantage)
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena kondisi alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian dan sebagainya. Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan ongkos yang lebih murah.

· Keunggulan Komperatif (Comparative Advantage)
Konsep Keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis Internasional. Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain. Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yaitu :
a. Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.
c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.
d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.
e. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun transportasi.

Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan kemudian mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif yang terjelek atau kelemahan yang terbesar. Dari neraca perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor adalah komoditi yang memiliki keunggulan komparatif bagi Indonesia dan yang kita impor adalah yang keunggulan komparatif kita paling lemah.
        2.     Pertimbangan Pengembangan Bisnis
Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di dalam negeri seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini akan menimbulkan beberapa pertimbangang yang mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun ke bisnis internasiional tersebut :
a. Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan
b. Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan mungkin sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang (growth)
c. Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang persaingan terhadap produk tersebut di luar negeri
d. Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri)
e. Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestik

3. Tahap- tahap Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
-          Ekspor Insidentil (Incident Export)
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
-          Ekspor Aktif (Active Export)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasing”.
-          Penjualan Lisensi (Licensing)
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
-          Franchising
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal bentuk Buku Ajar Pengantar Bisnis Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.

         4.    Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kali menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
   1.   Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
   2.   Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural
   3.   Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
Hambatan operasional
Peraturan atau kebijkan Negara lain, dalam bentuk proteksi yaitu: usaha melindungi industry-industri di dalam negri
Perbedaan tingkat upah

     a. Batasan Perdagangan dan tarif bea masuk
 Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor. Dikenakannya tarif/bea masuk yang tinggi bagi barang luar negri, maka akan mengakibatkan harga barang tersebut kalah bersaing dengan harga barang dalam.

           b.     Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional , hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar.

     c. Hambatan politik, hukum dan perundang-undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.
      Ketentuan hukum ataupun perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi. Lebih dan itu undang – undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis Internasional , misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi , begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.

d. Hambatan Operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain.


    5. Perusahaan Multinasional (PMN)
Adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global. Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik

a.     Jenis-Jenis Perusahaan Multinasional
Banyak contoh perusahaan multinasional misalnya saja Coca Cola , Colgate , Johnson & Johnson , IBM , General Electric , Mitzubishi Electric , Toyota , Philips dari negeri Belanda , Nestle dari Switzerland , Unilever dari Belanda dan lnggris , Bayer dati Jerman , Basf juga dari Jerman, Ciba dari Switzerland dan sebagainya.

Kesimpulan :
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis internasional adalah kegiatan bisnis yang dilakukan diantara lebih dari dua negara, yang melewati batas-batas suatu negara. Hubungan bisnis global dan nasional dalam hubungan bisnis perekonomian di dalam perdagangan yaitu aktivitas ekspor dan impor. Bisnis Internasional timbul karena perbedaan-perbedaan harga relatif antara negara satu dengan negara lain. Perbedaan-perbedaan ini berasal dari perbedaan dalam biaya produksi. Teori bisnis internasional menunjukkan bahwa bangsa-bangsa akan memperoleh suatu tingkat kehidupan yang lebih tinggi dengan melakukan spesialisasi dalam barang-barang dimana mereka memiliki keunggulan komparatif dan menimpor barang-barang yang mempunyai kerugian secara komparatif.

Referensi :
rowland_pasaribu.staff.gunadarma.ac.id/.../bisnis-internasional.pdf

Rabu, 18 Januari 2017

TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

        FEBY FITRIANI
22216765
IT-022234
Penulisan ini dibuat dengan tujuan agar pembaca mampu mengidentifikasi macam-macam bentuk badan usaha dan implementasi pada setiap badan usaha yang akan dipilih berdasarkan kondisi tertentu. Penulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Pengantar Bisnis (softskill). Materi yang akan dibahas dalam penulisan ini berisi Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis. Dengan adanya penulisan ini diharapkan para pembaca dapat membedakan tanggung jawab pengusaha dan etika bisnis terhadap masyarakat. Metode penulisan yang dibuat adalah dengan melakukan tinjauan dari berbagai macam web, serta dengan menggunakan buku-buku lengkap dari sumber yang terpercaya.

                  1.  Benturan Dengan Kepentingan Masyarakat

     Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan antara masyarakat dengan perusahaan. Ini sering terjadi pada berbagai tingkat perusahaan baik besar, menengah maupun kecil. Benturan ini terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi, & limbah beracun.
Secara umum, adanya eksternalitas tidak akan mengganggu tercapainya efisiensi masyarakat apabila semua dampak yang merugikan maupun yang menguntungkan (eksternalitas negative dan positif) dimasukkan dalam perhitungan produsen dalam menetapkan jumlah barang yang diproduksikan. Suatu proses produksi (misalnya perusahaan pulp) menghasilkan limbah residu produk sisa yang beracun dan masuk ke aliran sungai, danau atau semacamnya, sehingga produksi ikan terganggu dan akhirnya merugikan produsen lain yakni para penangkap ikan (nelayan).  Dalam hal ini, kegiatan produksi pulp tersebut mempunyai dampak negatif terhadap produksi lain (ikan) atau nelayan, dan inilah yang dimaksud dengan efek suatu kegiatan produksi terhadap produksi komoditi lain yang mengakibatkan benturan pada masyarakat.
-          
      - Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung jawab sosial
Dalam melaksanakan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal yang mendorong dilaksanakannya etika bisnis:

1. Dorongan pihak luar, dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi kendala dalam faktor biaya tambahan yang cukup besar yang mempengaruhi perhitungan untung-rugi usaha dan kualitas suatu produk.

2. Dorongan dari dalam, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya dapat menciptakan etika bisnis yang baik & jujur. Dengan penerapan menejemen yang terbuka, hubungan industrialis Pancasila, pengendalian mutu terpadu dengan gugus kendali mutu.

           2 .  Dorongan Tanggung Jawab Sosial

Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada suatu bisnis yaitu:

  1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Kegiatan intern bersifat kaku, keras, saklek, birokratik dan otoriter. Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit membuat tekanan batin pebisnis dengan pihak luar. Penerapan ini akan menimbulkan hubungan selaras, serasi dan seimbang antara pebisnis dan pihak luar. Manfaatnya yaitu:
a. Peningkatan moral kerja keryawan menimbulkan semangat & produktivitas kerja yang baik.
b. Adanya partisipasi bawahan menimbulkan kondisi manejemen partisipatif.
c. Kenyamanan kerja dan hubungan kerja yang baik menimbulkan penurunan absen.
d. Peningkatan mutu produksi.
e. Kepercayaan konsumen meningkat merupakan modal besar perusahaan kedepan.

   2. Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan
Ekologi ini menitikberatkan pada keseimbangan antaramanusia dan alam lingkungan yang dipengaruhi proses produksi.

  3. Penghematan energi
Pengurasan sumberdaya alam secara besar-besaran yang tidak dapat diperbaharui menimbulkan proses efisiensi yang menimbulkan pemanfaatan energy alternative. Contohnya : Minyak tanah di ganti dengan gas, kayu bakar dan  batu bara.

  4. Partisipasi pembangunan bangsa
Kesadaran pebisnis terhadap pembangunan sengat diperlukan kerena dapat membantu pemerintah mengatasi pengangguran, yang melibatkan SDM di sekitar perusahaan beroperasi.

  5. Gerakan konsumerisme
Awal 1960-an di Negara barat berhasil berlakukan UU Perlindungan Konsumen meliputi beberapa aspek. Dengan tujuan memperoleh perhatian & tindakan nyata akan keluhan konsumen atas praktek bisnisnya, pelaksanaan strategi iklan yang tak menyesatkan, pelayanan purna jual yang lebih baik dan berjalannya proses public relation yang menitik beratkan pada kepuasan konsumen dan kepercayaan konsumen.

3. Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan suatu kode etik perusahaan dalam melakukan aneka ragam kegiatan bisnis, mulai dari perusahaan, industri, masyarakat , dan individu itu sendiri. Etika bisnis ini sangat penting dalam suatu perusahaan. Karena untuk membentuk perusahaan yang memiliki kekukuhan yang kuat dan dapat menciptakan nilai yang tinggi.

   1. Hubungan antara bisnis dengan konsumen
a. Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan konsumen untuk membandingkan harga terhadap produk
b. Kemasan membuat konsumen tidak mengetahui isi di dalamnya, sehingga harus ada penjelasan isi kandungan produk tersebut.
c. Promosi
d. Pemberian service dan garansi.
e. Masa kadaluwarsa suatu produk.

    2. Hubungan dengan karyawan
Penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi maupun pemberhentian (termination). Semua ini harus dijalankan objektif dan jujur.

   3. Hubungan antar bisnis
Hubungan yang terjadi antara perusahaan, kolega, pesaing, penyalur, grosir dan distributor.

4. Bentuk- Bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

   1. Tanggung jawab sosial terhadap customer
Yang mana tanggung jawab ini lebih luas dan tidak hanya menyediakan jasa atau barang saja. Perusahaan memiliki tanggung jawab produksi dan penjualan kepada customer (pelanggan). Dimana dalam menghasilkan produk bisa menjamin keselamatan pelanggan. Sedangkan untuk penjualan, perusahaan melakukan strategi bisnis sesuai dengan kenyataan tidak melebih-lebihkan dalam periklanan.

   2. Tanggung jawab sosial perusahaan kepada karyawan
Tanggung jawab perusahaan kepada karyawan ini yaitu meliputi memberikan rasa aman kepada semua karyawan, mendapat perlakuan yang layak dari satu karyawan ke karyawan yang lain, mendapatkan perlindungan terhadap segala macam pelecehan, dan mempunyai kesempatan yang sama dalam suatu perusahaan.

   3. Tanggung jawab terhadap kreditor
Ketika perusahaan mengalami suatu masalah yang berkaitan dengan keuangan dan belum bisa memenuhi kewajibannya, maka perusahaan harus menginformasikan kepada kreditor.

   4. Tanggung jawab sosial  terhadap pemegang saham
Perusahaan memiliki tanggung jawab penuh untuk memberikan kepuasan pemegang saham. Adapun cara perusahaan untuk meyakinkan pemegang saham yaitu dengan cara sang manager perusahaan memantau seluruh keputusan perusahaan dengan memberikan keyakinan bahwa yang dilakukan adalah untuk kepentingan pemegang saham.

Kesimpulan :
          Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan antara masyarakat dengan perusahaan. Klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab social terdapat dua yaitu dorongan dri luar dan dari dalam, sisi humanisme pembisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya dapat menciptakan etika bisnis yang baik & jujur. Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada suatu bisnis yaitu  penerapan manajemen orientasi kemanusiaan, ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan, penghematan energi, pertisipasi pembangunan bangsa serta gerakan konsumerisme. Etika bisnis ini sangat penting dalam suatu perusahaan. Karena untuk membentuk perusahaan yang memiliki kekukuhan yang kuat dan dapat menciptakan nilai yang tinggi. Terdapat beberapa tanggung jawab social suatu bisnis diantaranya, tanggung jawab kepada konsumen, karyawan,  kreditor dan pemegang saham.

 Referensi :


Jumat, 06 Januari 2017

TEKNIK ANALISA MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN

FEBY FITRIANI
22216765
IT-022234
Penulisan ini dibuat dengan tujuan agar pembaca mampu mengidentifikasi macam-macam bentuk badan usaha dan implementasi pada setiap badan usaha yang akan dipilih berdasarkan kondisi tertentu. Penulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Pengantar Bisnis (softskill). Materi yang akan dibahas dalam penulisan ini berisi Teknik Analisa Meramalkan Kas Perusahaan. Dengan adanya penulisan ini diharapkan para pembaca dapat memahami dan menganalisis keuangan dalam memprediksi jumlah kas yang dibutuhkan perusahaan. Metode penulisan yang dibuat adalah dengan melakukan tinjauan dari berbagai macam web, serta dengan menggunakan buku-buku lengkap dari sumber yang terpercaya.

Dua macam anggaran yang sering digunakan perusahaan yaitu:
     1.Anggaran kas
Adalah proyeksi dari sumber dan penggunaan kas perusahaan.
     2.Anggaran Operasi
Adalah suatu proyeksi tentang penghasilan dan biaya perusahaan.

Sumber penerimaan kas
 - Penjualan investasi jangka panjang
 - Penambahan modal
 - Pengeluaran surat tanda bukti hutang
 - Penjualan tunai
 - Kredit dari bank, dll.

Sumber pengeluaran Kas
 - Pembelian saham
 - Pembayaran hutang
 - Pembelian surat berharga
 - Pembelian tunai
 - Bayar pajak, dll.


1.    Keuangan Perusahaan
Perusahaan keuangan merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan dana dari yang surplus/ berlebih kepada mereka yang kekurangan dana.
Adapun jenis-jenis perusahaan keuangan, yaitu :
     ·Bank Komersial (Commercial Banks)
Lembaga simpanan yang memiliki asset utama berupa pinjaman dan kewajiban utama lain yaitu tabungan (deposits).
     ·Thrifts
Lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman, savings banks dan credit unions.
     ·Perusahaan asuransi
Lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan (policy holders)  dari even/kejadian yang buruk.
      ·Perusahaan sekuritas dan bank investasi
Lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan terlibat dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga, jual beli surat berharga, dan menghasilkan pasar dimana surat berharga diperdagangkan.
     ·Perusahaan Pembiayaan (Finance companies)
Lembaga penghubung keuangan yang memberi pinjaman kepada individu dan bisnis.
    ·Reksa dana (Mutual Funds)
Lembaga keuangan  yang menawarkan rencana simpanan dimana dana milik partisipan mengakumulasi tabungan selama tahun bekerja mereka sebelum diambil selama tahun penisun mereka.

     Pengertian Estimasi
Pengertian estimasi pada kamus besar Bahasa Indonesia adalah perkiraan, penilaian dan pendapat. Ini menunjukkan bahwa istilah estimasi dapat digunakan secara umum untuk menyatakan perkiraan, penilaian dan pendapat terhadap sesuatu. 

2. Pengertian Estimasi Penjualan
Estimasi penjualan adalah ramalan / estimasi mengenai seberapa banyak unit dan nilai uang yang berasal dari kegiatan penjualan pada suatu perusahaan di masa yang akan datang.  Penyusunan perencanaan keuangan apabila  disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan.

3. Pengertian Estimasi Produksi
Estimasi produksi adalah anggaran penjualan yang telah disesuaikan dengan persediaan barang. Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi

4.    Estimasi Pembelian Bahan Langsung
Didasarkan pada anggaran penggunaan bahan langsung.
Digunakan sebagai acuan dalam membuat anggaran biaya produksi.
Data yang diperlukan :
     - Harga beli bahan baku
     - Tingkat persediaan awal
     - Target persediaan akhir

5.    Estimasi Pemakaian Bahan Langsung
     -Budget Biaya Pemakaian Bahan Baku
Budget kebutuhan bahan baku hanya memuat kuantitas kebutuhan bahan baku yang diperlukan. Untuk menghìtung jumlah bìaya pemakaian bahan baku masih diperlukan data harga setiap jenis bahan baku per unit yang diperlukan untuk proses produksi. Oleh karena itu, budget biaya pemakaian bahan baku merupakan kuantitas bahan baku dikalikan dengan harga setiap jenis bahan baku per unit.
Perhítungan tersebut tentu saja hanya berlaku jika'harga per unit bahan baku tetap sepanjang periode budget. Jika terjadi perubahan harga per unit, maka metoda-metoda aliran biaya persediaan yang digunakan perlu dipertimbangkan, yaitu metoda FIFO, metoda LIFO, dan metoda rata-rata.

6. Upah Langsung                                                                   
Upah yang diberikan secara langsung kepada para pekerja setelah mereka melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai pekerja.

7. Estimasi Beban Fabrikase
Estimasi beban fabrikase merupakan estimasi yang didapatkan dari perhitungan beban fabrikase. Beban Fabrikase adalah :
Bahan langsung (Direct Materials), adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi. Contoh : Biaya pembelian Kayu di perusahaan meubel.
Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor), adalah tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi. Contoh : Biaya untuk pembayaran pegawai yang membuat meja
Biaya Overhead Pabrik :
   a. Bahan Tidak Langsung, adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya sedemikian kecil. Contoh : Biaya untuk pembelian amplas, paku, lem.
   b. Tenaga Kerja Tidak Langsung, tenaga kerja yang dikerahkan secara tidak langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi. Contoh : Biaya untuk membayar pengawas/mandor
   c. Biaya Tidak Langsung Lainnya, contoh : Biaya telepon, listrik, air, dan lain-lain.

8.    Estimasi Harga Pokok Penjualan
Ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir.
Data yang diperlukan :
     1. Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung. 
     2.Keakuratan datanya dipengaruhi data dalam anggaran yang lain.


9.    Estimasi Beban Penjualan
Estimasi beban penjualan adalah beban si penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu.

10.  Estimasi Beban Administrasi
Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini.
Badan penelitian estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara.
Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah :
     -Tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan 1.3 juta pendaftaran, 1.1 juta penempatan dan 15.6 juta pembayaran remunerasi)
     -Perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara
     - Penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.

11. Estimasi Laba Rugi
adalah laporan keuangan suatu perusahan yang menunjukan keuntungan atau kerugian. di mana semua laporan keuangan di tunjukan pada estimasi ini, karena dengan estimasi ini perusahaan ini bisa mengetahui apakah perusahaan ini mendapatkan keuntungan atau laba ataupun memperoleh kerugian.
12. Estimasi Kas
adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada.apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas.
Kesimpulan :
Perusahaan keuangan merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan dana dari yang berlebih kepada yang kekurangan dana. Terdapat banyak jenis perusahaan keuangan, antara lain : Bank Komersial, Thrifts, Perusahaan Asuransi, Perusahaan Sekuritas dan Bank Investasi, Perusahaan Pembiayaan serta Reksa Dana. Estimasi pada KBBI merupakan hal yang dapat menyatakan perkiraan, penilaian dan pendapat terhadap sesuatu. Penyusunan perencanaan keuangan apabila  disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan pada estimasi penjualan sedangkan estimasi produksi adalah anggaran penjualan yang telah disesuaikan dengan persediaan barang yang ada. Estimasi pembelian bahan langsung  didasarkan pada anggaran penggunaan bahan langsung. Pada estimasi pemakaian bahan langsung budget kebutuhan bahan baku hanya memuat kuantitas kebutuhan bahan baku yang diperlukan. Upah yang diberikan secara langsung kepada para pekerja setelah mereka menunaikan kewajibannya merupakan upah langsung. Estimasi beban fabrikase merupakan estimasi yang didapatkan dari perhitungan beban fabrikase. Estimasi beban penjualan adalah beban si penjual karena terdapat beberapa faktor. Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik. Estimasi Laba Rugi adalah laporan keuangan suatu perusahan yang menunjukan keuntungan atau kerugian dan Estimasi Kas adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan.

Referensi :




Kamis, 05 Januari 2017

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

FEBY FITRIANI
22216765
IT-022234
Penulisan ini dibuat dengan tujuan agar pembaca mampu mengidentifikasi macam-macam bentuk badan usaha dan implementasi pada setiap badan usaha yang akan dipilih berdasarkan kondisi tertentu. Penulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Pengantar Bisnis (softskill). Materi yang akan dibahas dalam penulisan ini berisi tentang Akuntansi dan Laporan Keuangan.  Dengan adanya penulisan ini diharapkan para pembaca dapat memahami tentang Pengertian, Pihak-Pihak yang Berkepentingan, Prinsip dalam Akuntansi serta mengenai Laporan Keuangan dan apa saja yang ada dalam laporan keuangan seperti neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan aliran kas serta catatan laporan keuangan. Metode penulisan yang dibuat adalah dengan melakukan tinjauan dari berbagai macam web, serta dengan menggunakan buku-buku lengkap dari sumber yang terpercaya.


                   1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.


Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

2. Fungsi Akuntansi

Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

3. Pihak-Pihak Yang Berkepentingan dalam Akuntansi
1. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
2. Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
3. Para pegawai/karyawan perusahaan
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.
4. Para investor
Para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.
5. Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit.
6. Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
7. Rekanan perusahaanYang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.
  4. Prinsip Akuntansi
Adapun prinsip dasar akuntansi terdapat lima prinsip yang digunakan dalam mencatat transaksi. kelima prinsip dasar tersebut antara lain:
1. Historical Cost Principle atau Prinsip Biaya Historis

Dalam prinsip ini menghendaki penggunaan harga perolehan dalam mencatat aktiva, hutang, biaya dan modal. Contoh, saat kita akan membeli sebuah gadget, kita ditawari harga Rp 6.000.000, setelah melakukan tawar menawar jatuhlah harga gadget tersebut seharga Rp 5.800.000. Dari kondisi itu maka pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 5.800.000.
2. Revenue Recognition Principle atau Prinsip Pengakuan Pendapatan
Pendapatan dapat dikatakan terealisasi apabila suatu produk sudah dipertukarkan dengan kas dan diakui saat penjualan. Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya suatu pendapatan ialah dari jumlah kas maupun ekuivalennya yang diterima dari hasil transaksi penjualan. Harga jual merupakan pengukuran objektif dari jumlah pendapatan yang diakui.

3. Matching Principle atau Prinsip Mempertemukan
Prinsip ini digunakan untuk menentukan besarnya penghasilan bersih dari setiap periodenya. Biasanya prinsip ini digunakan saat pembuatan jurnal penyesuaian. Adanya prinsip ini mengharuskan kita untuk menghitung berapa besar biaya yang dikeluarkan dan berapa banyak pendapatan yang akan diperoleh.
4. Consistency Principle atau Prinsip Konsistensi

Agar supaya laporan keuangan bisa kita bandingkan dari tahun ke tahun, maka metode dan prosedur yang kita gunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahunnya. Sehingga jika nanti terdapat perbedaan, maka kita bisa segera mengetahuinya bahwa perbedaan itu bukanlah selisih akibat dari penggunaan metode yang berbeda. Bukan berarti konsistensi dimaksudkan sebagai larangan dalam mengganti metode, tapi masih ada kemungkinan untuk melakukan perubahan metode yang sudah dipakai.
5. Full Disclosure Principle atau Prinsip Pengungkapan Lengkap
Prinsip ini ialah menyajikan sebuah informasi lengkap dalam sebuah laporan keuangan. Prinsip ini sangat diperlukan karena hanya melalui laporan keuanganlah kita bisa tahu kondisi dari suatu perusahaan dan mengambil suatu keputusan dari perusahaan tersebut. Jika informasi yang disajikan tidak lengkap, maka hal tersebut akan dapat menyesatkan pemakainya.
5. Pengertian Laporan Keuangan
Laporang Keuangan ialah  suatu informasi mengenai keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu yang digunakan untuk menggambarkan kinera suatu perusahaan.Umumnya laporan keungan dikelompokkan menjadi 4 bagian yakni Laporan rugi/lugi (R/L), Neraca, Arus kas dan laporan perubahan perubahan modal.

 6. Isi Laporan Keuangan
  Dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) disebutkan bahwa laporan keuangan yang lengkap adalah sebagai berikut.
a. Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi dan struktur keuangan perusahaan. Neraca dibagi dalam dua kelompok besar yaitu aktiva (yang berisi aktiva/asset perusahaan) dan pasiva (yang berisi kewajiban dan ekuitas perusahaan).
     b. Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan laba/rugi adalah laporan yang berkaitan dengan pengukuran kinerja (prestasi) perusahaan selama kurun waktu tertentu. Laporan ini memuat jumlah penghasilan perusahaan dan biaya-biaya yang terjadi selama kurun waktu tertentu. Dengan mengurangkan beban ke pendapatan tersebut dapat diketahui berapa laba yang berhasil diperoleh perusahaan.
    c. Laporan Perubahan Ekuitas (Modal)
 Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan perubahan aktiva bersih (aktiva-kewajiban) dalam periode tertentu. Laporan ini menggambarkan jumlah laba atau rugi yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dan perubahan komposisi ekuitas yang berasal dari transaksi pemilik.
   d. Laporan Aliran Kas
Laporan arus kas adalah laporan mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan penggunaan kas tersebut untuk kebutuhan operasional perusahaan. Laporan aliran kas digunakan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih, kemampuan membayar kewajibannya tepat waktu (likuiditas), dan sebagainya.
Unsur-unsur yang memengaruhi laporan aliran kas adalah sebagai berikut.
1) Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi menyangkut kemampuan perusahaan dalam memperoleh dan menggunakan kas dari operasi kegiatannya
2) Aktivitas Investasi
Dalam aktivitas investasi akan terlihat kemampuan perusahaan dalam memperoleh dan menggunakan kas dalam kaitannya dengan investasi.
3) Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh dan menggunakan kas dalam kaitannya dengan pendanaan perusahaan..
e. Catatan Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan informasi penjelasan rincian jumlah angka-angka yang tertera dalam neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas beserta informasi lainnya. Hal-hal yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut.
 1) Dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih.
 2) Informasi yang diwajibkan oleh Standar Akuntansi Keuangan namun tidak disajikan dalam laporan keuangan.
 3) Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tapi diperlukan dalam rangka penyajian laporan keuangan secara wajar.

       7.     Bentuk Neraca
Neraca dapat disusun dalam dua bentuk: yaitu bentuk skontro dan bentuk staffel. Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelahmenyebelah. Sedangkan bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya. Coba Anda bedakan kedua bentuk neraca berikut.



       8.   Laporan Laba Rugi
 Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang merupakan bagian dari laporan keuangan. Laporan laba rugi wajib disusun oleh suatu perusahaan, apalagi jika perusahaan yang go public maka hukumnya sangat wajib untuk membuat laporan laba rugi. Laporan ini juga memiliki manfaat serta kegunaan yang begitu besar untuk banyak pihak, pada dasarnya laporan laba rugi membantu para pemakai laporan keuangan untuk memprediksi arus kas masa depan dengan berbagai cara.
9. Bentuk Laporan Laba Rugi
            Ada 2 bentuk Laporan Laba/Rugi, yaitu:
1)  Bentuk Single Step 
Di dalam laporan Laba/Rugi bentuk Single Step, semua Pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Artinya jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.

Jadi: Pendapatan Jasa – Beban2 = Laba/Rugi
Contoh Formatnya:


2)  Bentuk Multiple Step.

Di dalam laporan Laba/Rugi bentuk Multiple Step, Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan lain-lain, demikian halnya dengan beban dibedakan menjadi beban usaha dan beban lain-lain. Pendapatan dan beban di sajikan pertama kemudian pendapatn dan beban lain-lain disajikan kemudian.
Format bentuk Multiple Step:







10.   Tujuan Laporan Keuangan
a.    Tujuan Umum
Tujuan laporan keuangan secara umum :
1. Informasi yg dapat dipercaya mengenai perubahan sumber ekonomi netto suatu perusahaan yg timbul dari kegiatan dalam rangka mendapatkan laba.
2. Memberikan informasi yg dapat dipercaya mengenai Aktiva, Kewajiban dan Modal
3. Membantu para pemakai dalam memperkirakan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Memberi informasi penting lainnya mengenai perubahan sumber-sumber ekonomi & kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas belanja.
5. Mengungkapkan informasi lain yg berhubungan dengan laporan keuangan yg relevan untuk kebutuhan pemakai laporan keuangan.

b.    Tujuan Kualitatif
Agar laporan keuangan bermanfaat, maka harus dipenuhi oleh ketujuh poin di bawah ini.
  1. Relevan
  2. Dapat dimengerti
  3. Daya uji : Netral, Tepat Waktu dan Daya Banding
Kesimpulan :
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan. Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Terdapat pihak-pihak yang berkepentingan salah satunya adalah para pemilik perusahaan dan calon pemilik perusahaan. Ada 5 prinsip akuntansi yang salah satunya evenue Recognition Principle atau Prinsip Pengakuan Pendapatan dimana harga jual merupakan pengukuran objektif dari jumlah pendapatan yang diakui. Laporang keuangan berisi neraca, laporan laba/rugi, laporan ekuitas (perubahan modal) dan laporan aliran kas. Terdapat 2 bentuk nerasa yaitu bentuk scontro dan bentuk staffel. Dan terdapat 2 bentuk laporan laba/rugi, yaitu bentuk single-step dan multiple-step. Serta tujuan laporan keuangan dibuat terdapat tujuan umum, diantaranya yaitu memberi informasi penting lainnya mengenai perubahan sumber-sumber ekonomi & kewajiban seperti informasi mengenasi aktivitas belanja.

Referensi :





My Favorite and Dream Places

SAFARI PARK         One of the favorite places I have visited is Safari Park, or better known as Taman Safari Indonesia by the sur...